Palembang Independen – Di sela kunkernya menghadiri peringatan hari jadi Kabupaten Muaraenim ke-76, Senin (21/11) Gubernur Sumsel H. Herman Deru juga melakukan groundbreaking pembangunan turap/dinding penahan tebing di antara Jembatan Enim I dan Jemabatan II Kabupaten Muaraenim.
Dengan pembangunan turap kerjasama Pemkab dengan PTBA ini Gubernur Herman Deru berharap warga sekitar sungai pun menjadi lebih lega dan tidak lagi was-was akan ancaman abrasi.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Herman Deru mengatakan selain menepis kegelisahan warga yang tinggal di tepian sungai, pembangunan itu juga diharapkan dapat melestarikan biota yang hidup di Sungai Enim serta melindungi warga tepian sungai dari ancaman abrasi dan tanah longsor.
“Insya Allah ini akan menyelesaikan permasalahan kekhawatiran masyarakat akan terjadinya abrasi di sekitar Sungai Enim,” jelasnya.
Menurutnya jika menghitung APBD Kabupaten, pembangunan turap ini tentu sulit diwujudkan Pemkab mengingat anggarannya menelan hingga ratusan miliar Karena itu dalam proses tahapannya nanti mulai dari Groundbreaking hingga ke tahap berikutnya dapat berjalan lancar dan sesuai estimasi sehingga dapat bermanfaat banyak bagi masyarakat.
“Semoga ini bermanfaat dan berguna untuk menyelamatkan aliran sungai Enim dan dan selamatkan jiwa masyarakat di tepiannya,” jelas Herman Deru.
Menurut Herman Deru pembangunan turap ini diharapkan bermanfaat dalam jangka panjang karena kadang debit air Sungai Enim dan Lematang tidak dapat diprediksi. Pembangunan
Turap dibangun atas kerjasama Pemkab Muaraenim dengan PTBA ini juga diakuinya menjadi keberkahan tersendiri karena membuat Pemprov dapat mengalihkan anggaran untuk daerah lain yang membutuhkan. Untuk itu Iapun meminta semua pihak mengawasi jalannya pembangunan turap tersebut.
” Inilah yang dinamakan bentuk sinergitas. Kepedulian PTBA ini harus diapresiasi dan ini memang harus dipantik agar dapat ditiru pihak lainnya,” jelasnya.
Lebih jauh Herman Deru mengatakan kelestarian sungai ini sangat penting bukan hanya untuk kebutuhan hidup sehari-hari warga sekitar namun juga untuk petani. Sebab sawah irigasi tidak hanya bisa mengandalkan irigasi teknis saja namun butuh juga pompanisasi.
Karena air ini dapat digunakan untuk sawah irigasi lantaran warga untuk mengaliri sawah.
” Makanya ini hatus dikembangkan agar produktivitas pertanian bisa bertumbuh. sehingg kita bukan hanya swasembada pangan tapi juga penyangga pangan nasional,” jelasnya.
Sementara itu Pj Bupati Muaraenim Kurniawan AP. M.Si mengatakan groundbreaking ini akan menandai pembangunan dinsing penahan tanah di antara Jembatan Enim I dan Jembatan Enim II. Jembatan ini memiliki panjang 1898 meter dibangun menggunakan dana hibah daerah dan bantuan PTBA.
” Terimakasih kepada Pak Gubernur yang berkenan hadir melakukan groundbreaking. Semoga inu akan menjadi indah dan keberadaan dinding penahan ini dapat melindungi warga dari longsor dan abrasi,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Ia mewakili segenap masyarakat Muaraenim juga menyampaikan terimakasihnya pada Gubernur Sumsel yang telah banyak menyalurkan Bangubsus pada tahun 2021 dan 2022 mencapai Rp21 miliar.
” Atas bantuan Pak Gubernur kita juga mendapatkan bantuan hibah dari Kementerian PUPR untuk penyelesaian pembangunan Jembatan Ujan Mas Lama yang diperkirakan selesai 2023 mendatang,” tutupnya.
Dalam kesempatan itu Gubernur Sumsel H. Herman Deru juga ikut menyaksikan penandatanganan naskah perjanjian hibah antara Pemkab Muaraenim dengan PTBa disaksikan DPRD Kab Muaraenim. (Ril)