Palembang Independen – Setelah mengikuti Penilaian tahap akhir kegiatan Innovative Government Award (IGA) melalui paparan secara virtual beberapa waktu lalu, Senin (5/12) siang Gubernur Sumsel H. Herman Deru kembali menerima kedatangan tim validasi lapangan IGA Award Tahun 2022 di Griya Agung.
Tim Validasi lapangan tersebut terdiri dari Asisten Deputi Literasi, Inovasi dan Kreativitas Kemenko PMK Dra. Molly Prabawaty, M.AP, Bima Sakti dari Badan Straregis Kebijakan Dalam Negeri Kemendagri Republik Indonesia serta Perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenk PMK) RI, Putri Bainuriza Qodriz.
Dalam kesempatan tersebut Dra. Molly Prabawaty, M.AP, mengungkapkan bahwa dalam kunjungannya ke Sumsel mereka sudah menyambangi dua lokasi yakni Dinas Pertanian untuk validasi aplikasi SISULUH atau sistem informasi penyuluh pertanian untuk yang digital dan ke Dinas Perpustakaan untuk memvalidasi inovasi D’Lie Sumsel atau Duta Literasi Sumsel untuk non digital.
Selain itu mereka juga mengunjungi kebun GSMP dan ke kawasan Monpera untuk melihat langsung pojok literasi.
Dalam kesempatan itu Molly mengucapkan selamat atas banyaknya inovasi yang diusulkan dan 2 inovasi yang diunggulkan yakni berbasis digital dan non digital. Molly juga mengapresiasi unggulan dari sektor pertanian yang dipaparkan Gubernur Herman Deru lantaran sedikit kepala daerah yang memili sektor tersebut.
“Saya apresiasi sekali pada Pak Gubernur, karena dari berbagai kepala daerah yang paparan dari sektor pertanian ini sangat sedikit. Justru Pemprov Sumsel yang berani mengangkat pertanian. Saya suka sekali Pak Gubernur apalagi program mengangkat 1400 penyuluh untuk meningkatkan ingkatkan pertanian yang telah dilakukan” jelasnya.
Selain aplikasi SISULUH untuk sektor pertanian, Ia juga mendatangi Dinas Perpustakaan dan mengakui bahwa inovasinya sangat bagus.
Di perpustakaan kata Molly, Ia bersama tim melakukan cross check menindaklanjuti paparan Gubernur Herman Deru akhir November lalu. Menurutnya ada 4 komponen yang dicek oleh tim validasi di antaranya yakni mengenai nilai kebaharuan inovasi, kemanfaatan dan kolaborasi lintas sektoralnya, serta sejauh mana aplikasi/inovasi diadopsi kab/kota atau Provinsi lain.
“Di perpustakaan tadi ini empat komponen sudah terjawab lengkap semuanya.,” ujar Molly puas.
Sementara itu Gubernur Sumsel H. Herman Deru mengatakan sangat antusias dengan tahapan-tahapan penilaian kompetisi IGA Award. Karena kompetisi ini menjadi motivasi tersendiri bagi dirinya pribadi maupun Pemprov Sumsel untuk memberikan yang terbaik pada masyarakat luas.
Oleh karena itu pula, Ia mengundang seluruh Kepala Dinas terkait dalam rangka mendukung validasi yang dilakukan Tim dari pusat.
“Karena itu kami sangat berterimakasih dengan diadakannya kompetisi ini karena bisa semakin memotivasi,” ujarnya.
Tahun ini menurutnya Pemprov Sumsel memang memilih tema yang berbeda untuk dikompetisikan dengan daerah lain yakni pertanian dan literasi.
“Untuk inovasi sebenarnya setiap tahun kita ada ratusan. Tapi dari ratusan itu kita pilih lagi 2 yang bisa dikompetisikan dengan daerah lain. Kami fokus dengan originalitas inovasinya,” tegas Bapak Infrastruktur tersebut.
Pada intinya kata Herman Deru, dirinya tak ingin muluk-muluk membuat inovasi. Terpenting meski kecil namun inovasi itu benar-benar bermanfaat dan mengena bagi masyarakat banyak.
Menurutnya Ia memilih menjagokan SISULUH karena paham betul bahwa potensi pertanian di Sumsel begitu luar biasa. Hingga kini Sumsel bahkan surplus beras hampir 1 juta ton. Selain itu Sumsel juga maaih sangat potensial untuk program ekstensifikasi maupun intensifikasi sehingga masih sangat memungkinkan menambah jumlah produksi pangan maupun hortikuktura.
“Nah Saya berharap dengan inovasi Si-Suluh ini bermanfaat dalam segala situasi dan kondisi sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu terkait alasannya memilih literasi sebagai salah satu inovasi unggulan, karena Ia menilai berbagai literasi masih sangat dibutuhkan saat ini. Seperti salah satunya literasi tentang lalu lintas yakni mengenai pemahaman pengendara tentang hak-hak dan kewajibannya di jalan.
“Selama ini banyak yang belum paham dan perlu diliterasi. Makanya sekarang kita di Sumsel sedang menggencarkan lagi Kadarkum, agar masyarakat semakin melek juga dengan hukum,” tutupnya.
SISULUH sendiri merupakan aplikasi yang mengakomodir seluruh kegiatan penyuluh, mulai dari absensi, pelaporan, monitoring hingga tempat diskusi seputar pertanian. (Ril)