Griya Literasi

Palembang Independen – Gubernur Sumsel H. Herman Deru memimpin langsung apel kesiapan personil dan peralatan dalam rangka penguatan kapasitas kawasan untuk pencegahan dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor Sumsel tahun 2022 di Jakabaring Sport City (JSC), Rabu (7/12) sore.

Dalam sambutannya Gubernur Herman Deru mengatakan, kondisi geografis Sumsel dengan dataran tinggi (Pegunungan) di bagian Barat seperti Pagaralam, Lahat, Muara Enim dan OKU Selatan, berpotensi terjadinya peristiwa alam seperti Gunung Meletus, Guguran Larva Panas, Gas Beracun/Belerang (Gunung Dempo) yang merupakan gunung api aktip, Tanah Longsor, Banjir Bandang dan Angin Puting Beliung.

Sementara di bagian timur yang merupakan dataran rendah dan perairan seperti Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir dan Palembang, mempunyai potensi terjadinya potensi banjir akibat luapan air sungai dan menimbulkan genangan yang dipengaruhi oleh musim hujan dan pasang air laut, selain itu juga pada daerah yang lebih terbuka dapat terjadi angin puting beliung.

Semua rangkaian peristiwa alam tersebut sebenarnya merupakan peristiwa alam biasa yang bisa saja terjadi, namun dampak dari peristiwa alam tersebut menjadi masalah atau menjadi bencana, seperti merobohkan rumah, merusak sarana prasarana dan fasilitas masyarakat yang ada, atau bahkan menimbulkan korban jiwa baik luka-luka atau bahkan meninggal dunia.

“Peristiwa alam tersebut dapat berubah menjadi bencana apabila kita tidak siap dan melaksanakan upaya kesiapsiagaan mulai dari pemetaan daerah rawan bencana, sosialisasi kepada masyarakat tentang kondisi wilayah kebencanaan yang ada di daerahnya masing-masing. Karena itu diperlukan penguatan kapasitas masyarakat dan aparat seperti pelatihan,” jelas Herman Deru.

Menurut HD hal lain yang lebih penting juga adalah kondisi alam, bencana ini terjadi juga karena terdegradasinya kondisi alam atau kurangnya daya dukung alam seperti kerusakan hutan, pertambangan, budaya masyarakat seperti membuang sampah sembarangan dan lain lain.

” Maka dari itu Saya selalu menghimbau agar kita dapat memanfaatkan alam ini secara bijak untuk meningkatkan perekonomian tanpa merusak alam sehingga kehidupan kita akan terjaga dan terlebih lagi kita masih dapat mewariskan alam dan lingkungan yang lestari untuk kehidupan anak cucu kita dimasa yang akan datang,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu Gubernur Herman Deru juga memaparkan bahwa berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) bahwa musim hujan 2022/2023 telah mulai terjadi sejak awal September 2022 pada sebagian wilayah Sumatera Selatan dan terjadi pula fenomena la nina dan menguatnya Dipole Mode yang menyebabkan curah hujan meningkat diatas rata-rata tanpa mengalami musim kemarau, dengan perkiraan puncak musim hujan dan curah hujan tinggi.

Puncak musim hujan di wilayah Sumatera Selatan diprakirakan mengalami puncak musim hujan pada bulan Desember 2022. Dikatakan Herman Deru sebagai salah satu bentuk kesiapsiagaan menghadapi bencana, itulah  digelar apel kesiapsiagaan terpadu dalam rangka antisipasi bencana alam di Sumatera Selatan.

” Dengan kesiapan tersebut tentunya kita akan lebih siap dan lebih cepat untuk mengantisipasi kejadian maupun dampaknya baik kerusakan sarana prasarana maupun korban jiwa,” paparnyam

Di ujung sambutannya Ia juga berharap para personil penanggulangan bencana selalu siap dan peralatan penanggulangan yang ada juga dalam kondisi baik dan dapat digunakan secara maksimal dalam pelaksanaan penanggulangan bencana baik dalam wilayah Sumatera Selatan dan juga siap untuk dimobilisasi ke lokasi bencana di wilayah Provinsi terdekat dari Sumatera Selatan.

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, H. Iriansyah, S.Sos. SKM, M. Kes menjelaskan bahwa melihat kondisi musim penghujan Tahun 2022 di wilayah Provinsi Sumatera Selatan, serta adanya potensi terjadinya bencana banjir dan tanah longsor pada beberapa wilayah di Provinsi Sumatera Selatan, maka perlu dilaksanakan upaya pencegahan dan kesiapsiagaan, berupa penyiapan personil dan peralatan untuk memudahkan mobilisasi personil dan peralatan ke lokasi bencana atau ke daerah rawan bencana.

Menurutnya mobilisasi personil dan peralatan ke lokasi bencana atau ke daerah rawan bencana  untuk membantu melaksanakan bantuan pertolongan berupa penyelamatan dan evakuasi  untuk meminimalisir dampak bencana berupa kerusakan sarana prasarana maupun korban jiwa.

Sehubungan dengan kesiapsiagaan personil dan peralatan tersebut hari ini tanggal 7 Desember 2022 dilaksanakan Kegiatan penguatan kapasitas kawasan untuk pencegahan dan kesiapsiagaan bencana dalam rangka Apel Kesiapsiagaan personil dan peralatan penanggulangan banjir dan tanah longsor tahun 2022, dan Tujuan apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana di Sumsel Tahun 2022 antara lain untuk meningkatkan kemampuan personil dan kesiapan peralatan penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor.

Kemudian untuk mengoptimalkan peran, tugas dan tanggung jawab masing – masing Dinas/ Instansi/ Stakeholder terkait dalam penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor agar korban jiwa, harta benda dan sarana prasarana dapat diminimalisir. ” Apel ini juga menunjukan kesiapan kita Pemerintah, Dunia Usaha, Akademisi dalam menghadapi bencana,” jelasnya.

Beberapa sarana dan prasarana peralatan tersebut di antaranya seperti peralatan air, perahu karet dan perahu polythelen. Serta bantuan melalui udara dan parametor dari Federasi Aero Sport Sumsel. Sementara total personil yang disiagakan berjumlah ratusan antaranya dari Korem 044 Gapo, Biro Ops Polda Sumsel, Lanal Palembang, Tagana Dinsos Provinsi Sumsel, BPBD Sumsel, Satpol PP dan Damkar Pemprov Sumsel, dan sejumlah instansi terkait lainnya.

Dalam kesempatan itu selain meninjau pasukan, Gubernur Sumsel H. Herman Deru juga mengecek peralatan yang disiagakan. Dilanjutkan dengan penyerahan bantuan CSR dari sejumlah perusahaan seperti PT. Pusri, PT Sampoerna Agro, PT. Bank Sumsel Babel dan PTBA yang sebagian besar merupakan sembako.

Dalam kesempatan itu Gubernur Sumsel H. Herman Deru tampak didampingi Ketua DPRD Provinsi Sumsel Hj. R.A. Anita Noeringhati, Kapolda Sumsel  Irjen Pol A. Rachmat Wibowo, Kabinda Sumsel Brigjen TNI Armansyah dan sejumlah pejabat tinggi lain serta Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel. (Ril)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *