Palembang Independen – Gubernur Sumatera Selatan menggandeng Jam’iyyatul Qurro’wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) dalam mempercepat entasakan buta aksara Qur’an di Sumsel.
“Dengan pelantikan JQHNU Sumsel ini pemerintah akan sangat terbantu dalam mengentaskan buta aksara Qur’an,” ungkapnya disela menghadiri pelantikan Pimpinan Wilayah Jam’iyyatul Qurro’wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) Provinsi Sumsel masa khidmat 2022-2027 bertempat di Gedung IGM Convention Center, Sabtu (10/12).
Herman Deru merinci dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, sudah ada beridir 3500 rumah tahfidz tersebar di 17 Kabupaten/kota di Sumsel.
“ Sumsel Maju untuk Semua tercapai, saya ingin Sumsel yang religius juga terwujud dengan syiar yang terus kita dengungkan,” tambahnya.
Sementara Wakil Ketua MPR RI Dr. H.M Hidayat Nut Wahid, M.A menegaskan, membaca dan dan menghafal Al- Qur’an juga telah menjadi aktifitas keseharian para kyai dari NU maupun ormas lainnya. Bahkan dalam butir-butir Pancasila rujukannya adalah al Qur’an dan j hadist nabi yang disepakati oleh semuanya dan tidak ada satu pun yang menolak.
“Dari Indonesia Timur, Indonesia Tengah, Indonesia Barat semuanya setuju. Seperti sila kedua Pancasila, Kemanusaian yang adil dan beradab, kata-kata adil jelas ungkapan Qur’ani. Jadi Pancasila kita sesungguhnya sudah mengandung nilai-nilai Qur’an dan hadist ini tidak bisa diubah,” tandasnya. (Ril)