Palembang Independen – Pemprov Sumsel kian fokus melakukan upaya untuk menekan angka kemiskinan dan tingkat stunting di Sumsel. Salah satu langkahnya yakni dengan memasifkan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang merupakan salah satu program andalan provinsi ini.
Bahkan tak tanggung-tanggung, semua pihak termasuk perangkat yang ada di Sumsel diajak untuk menggelorakan dan menjadi pelopor GSMP tersebut, sehingga ketahanan pangan di Sumsel dapat terus terjaga.
Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya mengatakan, ketahanan di sektor pangan merupakan hal yang harus terus diupayakan. Dimana ketahanan dapat menjadi indikator sejahtera atau tidaknya masyarakat.
“Apabila masing-masing daerah di Sumsel ini memiliki ketahanan pangan, maka hal itu akan berdampak sangat baik bagi masyarakat. Paling tidak angka kemiskinan dapat berkurang,” kata Mawardi, saat menjadi keynote speaker Seminar Desa GSMP, di Ballroom Hotel Wyndham Palembang, Senin (26/12).
Dilain sisi, lanjutnya, terjaganya ketahanan pangan itu juga dapat mendorong rendahnya tingkat stunting. “Ini tidak hanya berdampak pada turunnya kemiskinan, tapi juga angka stunting dapat ditekan karena gizi rumah tangga tercukupi,” terangnya.
Diketahui, GSMP merupakan program untuk mengubah pola fikir masyarakat dari pembeli menjadi penghasil.
Artinya, Pemprov Sumsel mengajak masyarakat untuk menghasilkan sendiri kebutuhan pangan rumah tangga dengan memanfaatkan perkarangan rumah.
“Dengan begitu pengeluaran rumah tangga dapat efisien. Pangan kecil seperti cabai dan lainnya bisa kita hasilkan sendiri dirumah,” paparnya.
Saat ini, kata Mawardi, desa yang ada di Sumsel ini menjadi sasaran dari GSMP tersebut. “Selain memiliki banyak desa, kita lihat masyarakat ini terkadang justru memilih untuk membeli pangan kecil kebutuhan rumah tangga daripada menanamnya, padahal mereka tinggal di desa. Ini yang ingin kita ubah,” tuturnya.
Sebab itulah, agar upaya itu dapat berhasil, masyarakat desa harus berperan langsung. “Ujung tombak agar gerakan itu dapat berjalan baik adalah kepala desa. Ajak masyarakatnya untuk melakukan gerakan ini. Termasuk istri dari kepala desa harus memberikan contoh bagi masyarakatnya,” bebernya.
Dengan begitu, Mawardi meyakini kebutuhan pangan di desa dapat terpenuhi dengan baik. “Ketika kebutuhan pangan ini dapat terpenuhi, maka biaya rumah tangga untuk pangan ini dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan lain seperti pendidikan. Saya harap kepala desa mulai mengajak masyarakat memasifkan GSMP ini,” sebutnya.
Disisi lain, Seminar Desa dengan tema “Sumsel Mandiri Pangan Tekan Angka Kemiskinan dan Stunting” ini diprakarsai oleh Harian Pagi Sumatera Ekspes.
Seminar ini dilakukan sebagai upaya untuk menghadapi sutuasi ekonomi global saat ini. “GSMP inilah menjadi salah satu langka Pemprov Sums dalam menghadapi situasi ekonomi global. Situasi ini bukan hanya berdapak di kota saja tapi sampai ke desa,” kata GM Sumatera Ekspres Group Hj Nurseri Marwah.
Dia mengapresiasi langkah Pemprov Sumsel dalam menjaga ketahanan pangan. “Kebijakan yang dilakukan pemerintah ini sangat baik. Ini langkah kesiapan ketahanan pangan di desa menghadapi situasi ekonomi global,” pungkasnya.
Hadir dalam kesempatan itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Muba Yusuf Amilin, Kepala Dinas PMD Kabupaten Muba Richard Chahyadi, dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Sumsel. (Ril)