Griya Literasi

Palembang Independen – Dalam Peringatan peristiwa pertempuran lima hari lima malam kembali digelar kali ini di Monpera Palembang, Minggu, (1/1) Ada momen dimana Sultan Palembang Darussalam Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R M Fauwaz Diradja SH Mkn memotong nasi tumpang yang tidak lain nasi tumpeng tersebut diperuntukkan untuk Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Kodam II/Sriwijaya yang jatuh pada tanggal 1 Januari 2023.

Nasi tumpeng di berikan langsung SMB IV kepada Ketua Dewan Pimpinan Legiun Veteran RI Provinsi Sumsel Ramses , PN D. MIN dan para veteran Sumsel yang hadir seperti Rodi Abdullah, Romli Sayuti, Syaparudin, Romli Murod dan sejumlah undangan yang hadir.

“Sultan selain memperingati pertempuran perang lima hari lima malam , Sultan tahu kalau 1 Januari adalah Hari Ulang Tahun Kodam II Sriwijaya, karena itu cara Sultan mengapresiasi Hari Ulang Tahun Kodam II Sriwijaya bahwa Kodam II Sriwijaya ada karena ada sejarah pertempuran lima hari lima malam juga,” kata Sekretaris Yayasan Kesultanan Palembang Darussalam sekaligus penanggungjawab peringatan Pertempuran Lima hari Lima Malam di Palembang, Senin (2/1), Vebri Al Lintani ketika ditemui di sela-sela diskusi dan nonton film sejarah di Monpera Palembang.

Karena itu menurut Vebri , SMB IV membuat khusus dalam peringatan hari ulang tahun Kodam II Sriwijaya itu menyampaikan selamat Ulang Tahun yang ke 77 kepada Kodam II Sriwijaya . “Itu merupakan salah satu penghargaan dari Kesultanan Palembang Darussalam terhadap Kodam II Sriwijaya,” katanya.

Selain itu menurutnya Kodam II Sriwijaya kini yang memelihara Benteng Kuto Besak (BKB). Sedangkan Sultan Palembang Darussalam Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R M Fauwaz Diradja SH Mkn berharap peringatan perang lima hari lima malam di Palembang kedepan bisa menjadi agenda Pemerintah Provinsi Sumsel dan Pemkot Palembang agar masyarakat Palembang dan Sumsel mencintai bangsanya.

“Alhamdulilah berbagai komunitas di Sumatera Selatan ini bersatu untuk memperingati pertempuran lima hari lima malam dimana pertempuran ini menjadi sejarah dan Monpera ini menjadi saksi bahwa kita wong Palembang mempertahankan kemerdekaan setelah proklamasi 17 Agustus 1945,” katanya. (Ril)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *