Palembang Independen – Ketua Kadin Sumsel, H Affandi Udji SE MM, memberikan respons positif terhadap rencana pembangunan pelabuhan Tanjung Carat di Banyuasin. Dalam pernyataannya, ia mendesak pemerintah untuk benar-benar mewujudkan proyek ini dan menegaskan perlunya menghindari kegagalan seperti yang terjadi sebelumnya.
“Sebagai pengusaha kami tentu sangat berharap bisa terealisasi, jangan gagal lagi karena sudah tujuh gubernur belum berhasil. Jangan janji manis di tahun politik. Untuk itu, kita minta Pak presiden Jokowi memberikan penugasan khusus kepada lembaga terkait atau berkepentingan,” kata Affandi kepada media, Rabu (25/10).
Mantan ketua HIPMI Sumsel ini menerangkan pentingnya pelabuhan Tanjung Carat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumatera Selatan karena akan menjadi salah satu elemen kunci dalam meningkatkan kegiatan ekspor dan impor, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi di Sumsel.
“Tidak hanya berdampak pada sektor bisnis, juga tetdapat manfaat sosial dari pembangunan pelabuhan,” ungkapnya.
Menurut Affandi, pelabuhan Tanjung Carat akan menciptakan iklim investasi yang lebih baik dan berkontribusi positif terhadap ekonomi masyarakat secara menyeluruh.
“Kadin sendiri jika diminta akan mendatangkan investor untuk merealisasikan pembangunan tersebut, yang jelas kita siap berkolaborasi” tegasknya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Republik Indonesia (RI) Budi Karya Sumadi menargetkan ground breaking pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat dapat dilakukan pada tahun 2024 mendatang. Hal ini diungkapkannya dalam Rapat Terbatas bersama Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni di Griya Agung, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (14/10)
Menhub Budi Karya mengatakan nantinya seluruh kendala yang berkaitan dengan proses administrasi, seperti lahan dan sebagainya diharapkan bisa tuntas dalam waktu dekat. Dia juga optimis pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat akan digroundbreaking dan secepatnya beroperasional.
“Tahun depan semuanya akan kita selesaikan, baik itu administrasi, AMDAL-nya, anggaran dan sebagainya. Insya Allah 2024 sudah bisa dimulai ground breaking Pelabuhan Tanjung Carat,” kata Menhub Budi Karya.
Dia menilai keberadaan Pelabuhan Tanjung Carat nantinya sangatlah penting mengingat selama ini seluruh komoditi, pertambangan dan urusan logistik lainnya dikirim ke pelabuhan di Lampung. Ini disebabkan kondisi Pelabuhan Boom Baru Palembang masih belum mampu mengcover penuh karena lokasinya berdekatan dengan perkotaan dan dangkal.
Oleh karena itu, Menhub meminta instansi terkait untuk secepatnya mengurus seluruh persyaratan yang harus diselesaikan. Pihaknya juga akan terus mendorong untuk percepatan pelaksanaannya di tingkat kementerian di pusat.
“Baik itu dengan (Kementerian) KLHK, ATR/BPN, PUPR untuk akses jalan dan lain-lainnya akan kita bantu dan terus dorong,” kata Budi.
Saat ini banyak investor yang berminat untuk berinvestasi di wilayah Pelabuhan Tanjung Carat, mulai dari bidang curah, padat dan cair dipastikan akan turut berinvestasi. Saat ini masih menunggu kepastian dari investor bidang kontainer atau logistik dalam pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat.
Senada dengan yang disampaikan Menhub Budi Karya, Fatoni sepakat untuk merealisasikan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat. Terlebih, nantinya bisa berdampak positif yang sangat besar bagi Sumatera Selatan.
“Pada prinsipnya semua program yang masuk ke Sumsel, baik dalam hal kelancaran transportasi dan pelayanan publik, pasti kita dukung. Dan tadi kita juga membahas berbagai hal, termasuk merealisasikan Pelabuhan Tanjung Carat, apa-apa saja yang harus kita lakukan dan langkah-langkah untuk percepatannya akan dilaksanakan,” jelas Fatoni.
Fatoni juga menekankan, rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat harus dilakukan secara optimal. Nantinya, instansi terkait diminta melakukan inventarisir untuk percepatannya.
“Dan kebetulan sekali saya mengikuti pembahasan Pelabuhan Tanjung Carat di kementerian dan tahu mengenai perkembangannya. Semoga pembangunannya bisa segera dilaksanakan dan kami akan melakukan koordinasi secara intens untuk merealisasikannya,” ungkap Fatoni. (*)