Palembang Independen – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni melakukan ground breaking pembangunan jaringan listrik PT PLN pasca pengalihan wilayah usaha PT PT Musi Banyuasin Electric Power (MEP) ditandai pengecoran tiang pancang beton penyangga kabel. Kegiatan ini berlangsung di Halaman SD Negeri Tenggulang Jaya, Babat Supat, Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, Kamis (4/4/2024).
“Alhamdulillah hari ini kita bersama-sama bisa menyaksikan ground breaking pelayanan PLN terhadap warga di Kabupaten Muba, ada 53 ribu lebih kepala keluarga atau pelanggan yang selama ini listriknya belum dilayani langsung oleh PLN. Maka dengan groundbreaking ini nanti 53 ribu keluarga ini akan bisa menikmati layanan listrik dari PLN,” kata Fatoni.
Melalui kesempatan ini, Fatoni menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada jajaran PT PLN. Hal ini dikarenakan mereka akan membangun jaringan baru layanan listrik kepada masyarakat di Kabupaten Muba.
“Ini yang dinantikan warga Muba, bisa diberikan listrik melalui PLN. Dengan seperti ini pelayanan PLN bisa langsung menyentuh lapisan masyarakat yang ada di Muba ini. Kita lengkapi dan perbaiki semua fasilitas yang ada sehingga masyarakat bisa menikmatinya,” ucap Fatoni.
Fatoni merinci, Rasio Desa Berlistrik (RDB) di Sumsel sampai dengan awal tahun 2024 telah mencapai 99,26 persen. Sementara itu, tercatat masih ada 24 Desa yang belum memiliki listrik dari total 3.258 Desa/ Kelurahan di Sumsel, sedangkan untuk Rasio Elektrifikasi (jumlah pelanggan) adalah sebesar 99,99%.
“Dengan adanya peralihan usaha dari PT MEP ke PT PLN ini, menjadikan masyarakat akan mendapatkan layanan yang lebih baik dari sebelumnya dan semoga PT PLN segera melakukan perbaikan dan penggantian saluran distribusi saluran udara dan lain-lain sesuai dengan asas pembangunan ketenagalistrikan, yaitu asas manfaat dan asas efisiensi berkeadilan. Maka setiap masyarakat dapat menikmati tenaga listrik dengan ketersediaan yang cukup dan kualitas yang baik,” tandasnya.
“Semoga PLN bisa melistriki seluruh Sumsel agar rasio elektrifikasi bisa mencapai 100% di tahun 2025,” sambungnya.
Sementara itu, Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud mengaku sangat senang bisa menuntaskan persoalan peralihan listrik PT MEP ke PLN. Dia juga berterima kasih kepada Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni atas dukungan yang masif sehingga persoalan peralihan listrik dapat terealisasikan.
Dalam kesempatan yang sama, General Manager UID S2JB Adi Herlambang, merinci ada 12 MOF ( titik ukur ) yang dilaksanakan pembangunannya yaitu MOF Nusa Serasan (Kecamatan Sungai Lilin), MOF Tenggulang Jaya (Babat Supat), MOF Bayat (Kecamatan Bayung Lencir), MOF Mendis (Kecamatan Bayung Lencir), MOF Lubuk Harjo (Kecamatan Bayung Lencir), MOF Setia Jaya (Kecamatan Jirak), MOF Layan (Kecamatan Jirak), MOF Sungai Dua (Kecamatan Sungai Keruh), MOF Tanjung Agung (Kecamatan Lais), MOF Rantau Kroya (Kecamatan Lais), MOF Danau Cala (Kecamatan Lais), MOF Mekar Jaya (Kecamatan Keluang). Sedangkan untuk 7 MOF ( titik ukur) lagi masuk dalam proses Tahap 2.
“Pengalihan wilayah usaha ini sebenarnya bukan hanya urusan administratif tetapi merupakan upaya bagaimana untuk melayani masyarakat,” kata Adi.
Untuk diketahui, permasalahan sistem distribusi yang terjadi di PT MEP selama ini adalah keandalan jaringan, masih seringnya listrik padam yang disebabkan oleh umur peralatan jaringan yang sudah tua. Permasalahan berikutnya yang dikeluhkan oleh pelanggan PT MEP adalah harga listrik per kWh yang jauh lebih mahal dari harga listrik per kWh milik PT PLN. Oleh karena itu peralihan usaha dari PT MEP ke PT PLN adalah keharusan agar masyarakat Muna mendapatkan pasokan layanan listrik yang lebih baik dari sebelumnya. (Ril)