Palembang Independen – Kekeruhan atau turbidity air Sungai Musi hari ini, Rabu (15/3/2023), terpantau masih cukup tinggi.
Kendati ada penurunan dari 3.700 NTU menjadi 1.400 NTU, tapi kekeruhan masih mempengaruhi kapasitas produksi air bersih.
Hal ini dikemukakan Direktur Operasional Perumda Tirta Musi Palembang, Cik Mit.
“Sebelumnya sempat hampir 4.000 NTU. Padahal normalnya 65-95 NTU,” ujar Cik Mit.
Ia menerangkan, keruhnya air di Sungai Musi ini masih disebabkan dari banjir bandang di Kabupaten Lahat.
Ini karena Sungai Musi sendiri memang muara dari Sungai Lematang, Lahat. Sehingga otomatis dampak banjir bandang tersebut membuat air Sungai Musi sangat keruh.
“Operasional air bersih kita terganggu, karena air Sungai Musi merupakan sumber air baku utama untuk air bersih di Palembang,” kata Cik Mit.
Karena itu, Perumda Tirta Musi kembali mengurangi kapasitas produksi di beberapa Instalasi Pengolahan Air (IPA).
“Jika sebelumnya hanya 3 IPA, maka mulai kemarin bertambah jadi 5 IPA,” sebut Cik Mit.
Ia menerangkan, IPA Poligon 2 dengan kapasitas 150 Iiter/detik, berkurang jadi 9 Iiter/detik— 15 Iiter/detik.
Kemudian, IPA Rambutan yang berkapasitas 1.050 Iiter/detik, berkurang jadi 55 Iiter/detik – 65 Iiter/detik.
Lalu, IPA 3 Ilir, dengan kapasitas 1.250 Iiter/detik, turun jadi 35 Iiter/detik – 45 Iiter/detik.
IPA Borang dengan kapasitas 240 Iiter/detik berkurang jadi 5 Iiter/detik – 10 Iiter/detik, dan IPA Karang Anyar dari kapasitas 1.300 Iiter/detik berkurang jadi 50 Iiter/detik-55 Iiter/detik.
“Hanya di IPA Ogan yang tidak mengalami pengurangan kapasitas produksi. Karena, dari Sungai Ogan dan airnya aman tidak terdampak banjir Lematang,” kata Cik Mit.
Sementara itu, Dirut Perumda Tirta Musi, Andi Wijaya Adani, mengatakan, pihaknya terpaksa mengurangi kapasitas produksi untuk tetap menjaga kualitas air.
Sehingga air yang didistribusikan sesuai dengan standar Regulasi Permenkes No. 492 Tahun 2010.
“Ada pengurangan kapasitas produksi sekitar 11 persen. Yang pasti di wilayah dari IPA tersebut akan mengalami kekurangan air,” jelas Andi.
Ia menyampaikan, Perumda Tirta Musi memohon maaf ke pelanggan apabila terjadi gangguan pendistribusian air ke wilayah pelayanan IPA yang kapasitasnya berkurang.
“Akibat pengurangan kapasitas ini, pastinya ada pengurangan distribusi air. Terutama di daerah ujung. Tapi, mudah-mudahan segera kita atasi,” ujar Andi.
Namun, jika kekeruhan air Sungai Musi berangsur normal kembali maka kapasitas produksi akan ditingkatkan kembali. (Ril)