Palembang Independen – Provinsi Sumsel ditunjuk sebagai tempat soft launching Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang akan digelar Bank Indonesia (BI).
Ditunjuknya Sumsel, karena daerah ini dinilai memiliki komitmen yang tinggi dalam berupaya menekan inflasi salah satunya melalui sektor pangan.
“Mindset masyarakat inilah yang harus kita ubah. Sehingga masyarakat tidak lagi berfikir untuk membeli, tapi menghasilkan sendiri pangan rumah tangganya,” kata Herman Deru, ketika malakukn pertemuan dengan Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumsel, R. Erwin Soeriadimadja, di ruang tamu Gubernur Sumsel, Senin (20/3).
Menurutnya, Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) merupakan salah satu upaya Sumsel dalam menekan laju inflasi di daerah ini.
“GSMP ini merupakan salah satu upaya pemerintah ini dalam menjadi stabilizer bagi masyarakat. Artinya, selain agar masyarakat mandiri dalam hal untuk mencukupi kebutuhan pangan keluarga, GSMP juga sebagai bentuk kontribusi dalam menekan inflasi di Sumsel ini,” paparnya.
Sementara itu, Kepala BI Perwkilan Sumsel R. Erwin Soeriadimadja mengatakan, dipilihnya Sumsel sebagai tempat soft launching tersebut karena Sumsel merupakan wilayah yang memiliki progres cukup baik dalam menekan laju inflasi.
“Sumsel ini memiliki kontribusi dalam menekan laju inflasi di tanah air melalui program GSMP dan merupakan provinsi terbaik di Sumatera dalam menekan laju inflasi tersebut. Untuk itulah, kita akan terus menggaungkan GSMP sehingga upaya ini kian masif,” katanya.
Dalam kegiatan itu, lanjutnya, ada sejumlah program yang akan dilakukan seperti Gerakan tanam, moderenisasi alsintan kepada petani sebanyak 100 unit mesin pengolah pupuk organik, dan lainnya.
“Selain itu juga akan meresmikan pasar Qris di Palembang. Dimana sejumlah UMKM di sudah memanfaatkan Qris sebagai metode pembayaran. Ini sebagai langkah untuk menggaungkan aspek digitalisasi daerah,” pungkasnya. (Ril)