Palembang Independen – Susandi S pemilik bengkel Sandria Motor di pasar Bayung Lencir bantah kalau dirinya menawarkan uang ratusan juta kepada beberapa oknum untuk menghentikan pemberitaan pasca sidak di bengkelnya pada 5 Oktober 2022 lalu seperti yang dimuat salah satu media online beberapa hari lalu.
Menurut Sandi dirinya memenuhi uang ratusan juta yang diminta oleh perwakilan oknum melalui handphone hanya ingin memancing mereka serta untuk mengetahui apa motif yang dilakukan oknum tersebut kepada bengkel Sandria Motor.
“Kami ingin mengetahui apa sebenernya sehingga kami pancing lewat handphone semua ada rekaman percakapannya. Ternyata oh ternyata di balik semua ini diduga ada maksud tertentu,” kata Sandi kepada wartawan Minggu (6/11).
Dikatakan Sandi, dalam percakapan dengan seorang oknum tersebut mengaku mewakili teman satu timnya yang bisa membantu setelah sidak tidak akan melebarkan dan menghebohkan lagi pemberitaan dugaan penjualan oli palsu di bengkel Sandria Motor.
“Awalnya oknum itu meminta Kami untuk menyediakan uang 150 juta untuk 14 orang temannya dan Kami sempat menawar 30 juta sebab Kami keberatan, oknum tersebut meyakinkan tidak akan melebarkan ataupun menghebohkan pemberitaan pasca sidak di bengkel Sandria Motor karena yang memberitakannya tim dari mereka,” ucap Sandi.
Masih dikatakan Sandi tidak sampai disitu, setelah disepakati uang Rp 150 juta, justru oknum tersebut berubah lagi dan memintanya untuk menyiapkan uang lebih dari 150 juta hingga 1,5 miliar kalau tidak toko Sandria Motor akan ditutup secara paksa dan akan ditindak lanjuti tim mendengar hal itu dirinya hanya tersenyum sebab tidak tahu apa maksudnya. “Kok bisa mereka seperti apa kapasitas mereka sampai mengancam akan menutup toko saya,” ucapnya.
“Semua bukti rekaman percakapan serta bukti lainnya dengan oknum itu telah Kami simpan dan sudah kami pindahkan ke plash disc jika sewaktu waktu diperlukan akan Kami beberkan semua apa di balik semua ini,” tegas Sandi.
Sandi juga sempat ingin melapor ke polisi karena merasa akan diperas namun saat ia akan mau melapor polisi ternyata tidak bisa karena belum menyerahkan uang yang diminta.
Dari rangkaian peristiwa sidak itulah makanya Sandi melaporkan Lurah Bayung Lencir ke polisi karena memimpin sidak. “Kepada pak Lurah Bayung Lencir yang saya hormati dan banggakan kenapa saya melaporkan bapak ke polisi dan Inspektorat. Alasannya karena saya takut jabatan bapak itu dimanfaatkan oknum – oknum tidak bertanggung jawab yang memiliki kepentingan untuk mendapatkan uang,” bebernya.
Terlebih Lurah Bayung Lencir sudah menyatakan diduga oli yang dijual toko Sandria motor palsu. Semua ini tidak seharusnya berkata seperti itu sebelum ada uji laboratorium dulu dan kalau terbukti palsu barulah Lurah bisa memberikan steatmen informasi ke masyarakat.
“Saya melaporkan Lurah Bayung Lencir ke polisi agar untuk menjadi pembelajaran dan edukasi kepada pejabat – pejabat lainya agar tidak dimanfaatkan oleh
oknum – oknum tak bertanggung jawab,” katanya lagi.
Sandi juga meminta kepada dewan Pers agar mengedukasi masyarakat untuk mengetahui bagaimana pemberitaan ataupun informasi yang objektif.
“Bagaimana dengan pemberitaan media online yang sudah pas dari segi kode etik jurnalis dan sebagainya agar masyarakat dalam membacanya bisa tercerahkan ataupun malah sebaliknya,” tuturnya
Kepada aparat penegak hukum, atau pejabat lainya Sandi meminta agar berhati hati terhadap oknum oknum yang memanfaatkan pemberitaan sidak di bengkel Sandria Motor jangan sampai terprovokasi. (***)