Griya Literasi

Palembang Independen – Puluhan seniman yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya Kota Palembang memadati Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palembang, Jumat (17/2) pagi.

Kedatangan para seniman ini bukan tanpa sebab, mereka mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang dan mendesak DPRD Kota Palembang membentuk Pansus Darurat Cagar Budaya, karena cagar budaya di Kota Palembang sudah berstatus darurat.

“Kami akan terus melakukan aksi. Dan tentu kami akan membuat catatan untuk Pemkot Palembang. Catatan pertama, saya kira, tentu akan meninggalkan kesan buruk untuk Pemkot Palembang yang periode ini,” ujar Penanggung Jawab Aksi Vebri Al Lintani kepada Wartawan.

Ia mengungkapkan, bila banyak walikota kalau tidak peduli dengan aspirasi ini, maka mungkin masa inilah walikota terburuk dalam sejarah.

“DPRD Kota Palembang telah menyambut baik menyambut baik usulan-usulan kita. Tinggal, nanti kita kawal agar usulan ini diterima semua pihak DPRD Kota Palembang,” katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi 4 DPRD Kota Palembang, Duta Wijaya menuturkan, akan berkoordinasi dengan dinas terkait atas pembiaran cagar budaya yakni makam pangeran Kramajaya Perdana Menteri di Jalan Segaran, Lorong Kambing, Kelurahan 15 Ilir Kecamatan Ilir Timur 1 Palembang dan Balai Pertemuan yang berada di Jalan Merdeka Kecamatan Ilir barat 1 Palembang.

“Kami akan berkoordinasi dengan dinas kebudayaan dan pimpinan kami atas pembiaran cagar budaya ini dan akan memberitahu tuntutan hari ini,” katanya.

Ia menambahkan, bahwa selama ini anggaran untuk perawatan cagar budaya ini ada.

“Selama ini ada anggaran yang disediakan,” tutupnya. (Cak_In)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *