Palembang Independen – Isu Bakal berpasangannya antara Bupati Kabupaten OKU Selatan Popo Ali Murtopo dan Bupati Pali Heri Amalindo di Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Propinsi Sumatera Selatan (Sumsel) baru baru ini kembali mencuat dengan beredarnya Poto kedua bakal calon pemimpin Sumsel Heri Amalindo Dan Popo Ali sedang duduk satu meja di Plafon Media Sosial.
Pengamat Politik Provinsi Sumsel, Sardianto S.Sos., M.M., menuturkan jika dilihat dari berbagai dinamika politik yang ada dan terjadi saat ini di jelang Pilkada Sumsel seperti bakal calon gubernur Herman Deru berpasangan dengan Cik Ujang ketua partai Demokrat Sumsel, Mawardi Yahya berpasangan dengan ketua DPRD Sumsel saat ini RA Anita Noerhayati yang notabene nya merupakan kader partai Golkar.
Sardianto menilai langkah bakal berpasangan Heri dan Popo di Pilkadagub Sumsel akan semakin berat dan sulit terwujud. Kenapa? Karena jika dilihat dari sisi dukungan partai politik antara Heri Amalindo dan ketua DPRD Sumsel Anita yang berpasangan dengan Mawardi Yahya Heri dan Anita sama sama kader Golkar.
“Kemungkinan Golkar akan lebih mendukung Pasangan Mawardi Dan Anita (Matahati) untuk diPilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Propinsi Sumsel 2024,” ungkapnya.
Dan juga jika dilihat Herman Deru berpasangan dengan Cik Ujang ketua Demokrat Sumsel langkah Popo Ali juga akan semakin berat untuk maju dan mendapatkan dukungan dari orang dekat di Pilgub Sumsel kedepan.
“Dimana secara menurut garis kepartaian Ketua DPC Demokrat OKU Selatan saat ini Heri Martadinata ( HMD) kakak kandung Popo Ali, dan Isyana Lolitasari istri Bupati Popo Ali juga merupakan Kader Demokrat,” tandasnya.
Dari sisi untuk Basis dukungan antara Popo Ali dan Herman Deru sama sama berasal dari OKU Raya untuk di OKU raya Herman Deru kemungkinan akan lebih unggul untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat dibandingkan popo Ali dikarenakan Herman deru calon gubernur bukan wakil.
“Jika untuk di OKU Selatan Popo Ali bisa jadi akan unggul dari deru tapi tidak secara spenifikan karena pendukung Herman Deru juga cukup banyak di Kabupaten OKU Selatan,” ujarnya.
Foto yang beredar antara Heri Amalindo Dan Popo Ali yang beredar kemungkinan juga hanya merupakan pertemuan sebatas untuk Komunikasi politik biasa atau masih sebatas penjajakan. Jika untuk berpasangan sulit dan berat jika dilihat dari peta politik saat ini dan Heri Amalindo pasti sudah mempertimbangkan dan mengerti hal tersebut.
“Jika Heri Amalindo bisa jadi akan tetap maju dengan terus melakukan penjajakan dan komunikasi politik bersama berbagai pihak untuk Popo Ali meski ada keinginan tapi kemungkinan akan cukup berat dan sulit jika berpasangan dengan Heri Amalindo tersebut bakal terwujud,” jelasnya.
“Andaipun jika pertemuan antara Heri Amalindo Dan Popo Ali dengan adanya foto keduanya yang berakhir baru ini merupakan sebuah hanya sebuah Manuver politik jelang Pilkada terutama dari Popo Ali bisa jadi Popo Ali ada ada tujuan tersendiri untuk di Pilkada Kabupaten OKU Selatan,” pungkas Sardianto dalam pendapatnya. (DK)