Palembang Independen – Puluhan Mahasiswa dan mahasiswi yang mengikuti program pertukaran mahasiswa modul nusantara yang berasal dari universitas seluruh Indonesia melakukan tugas studi di Universitas Sriwijaya (Unsri) menggelar acara “Wisata Jelajah Musi” dengan mengunjungi tempat wisata di kota Palembang dengan menyusuri Sungai Musi, Sabtu (8/10).
Sebagai penyelenggara “Wisata Jelajah Musi” adalah Konten creator Palembang, Mang Dayat ,sedangkan narasumber adalah sejarawan dari Unsri Dr Dedi Irwanto MA dan sejarawan Sumsel Kemas Ari Panji.
Para mahasiswa dan mahasiswi ini berangkat berwisata dengan menggunakan armada transportasi perahu ketek dan juga dilengkapi dengan lifejacket sebagai standar dari keselamatan, perjalanan ini menggunakan perahu ketek sebagai bentuk simbol masa lampau yang penggunakan perahu tradisional mendayung di Sungai Musi dalam aktivitas sehari-hari.
Selain itu sebagai bentuk penyelamatan profesi taksi ketek yang terancam punah dikarenakan mulai ditinggalkan masyarakat yang lebih memillih menggunakan transportasi darat, dengan adanya wisata sungai yang melibatkan taksi ketek diharapkan bisa mempertahankan taksi ketek agar tidak mengikuti jejak pasar terapung yang sudah punah di Sungai Musi.
Sejarwan Sumsel Kemas Ari Panji selaku pemandu jalannya acara menarasikan sejarah Pulau Kemaro mulai dari masa kerajaan Sriwijaya, Kesultanan Palembang Darussalam hingga di masa kemerdekaan.
“Selain memiliki sejarah yang panjang, sebagai objek wisata yang bernuansa etnis Tionghoa, Pulau Kemaro memiliki legenda kisah Cinta Tan Bun An dan Siti Fatimah yang menjadi kisah awal muasal Pulau Kemaro yang tujuannya untuk menarik wisatawan, yang pasti sejarah mencatat kalau Pulau Kemaro ini adalah Benteng milik Kesultanan Palembang Darussalam,” kata Kemas Ari Panji.
Perjalanan kedua dilanjutkan menuju Kampung Arab Al Munawar, para mahasiswa dan mahasiswi mendapatkan penjelasan mengenai kemajemukan masyarakat Palembang dari berbagai etnis diantaranya Arab yang mempunyai peran dalam sejarah Palembnag bahkan sejarah nasional bahwa sebagaian masyarakat keturunan Arab di Indonesia sebagaian besar berasal dari Palembang.
Objek wisata ketiga rumah Limas Cek Mas yang mewakili etnis Palembang, rumah Limas Cek mas ini hampir berusia 150 tahun dengan ornament masih terjaga khas Palembang, kemegahan interior rumah Limas Cek Mas ini membuat pengunjung tercengang dengan kemewahannya seolah merasa kembali ke masa kejayaan Kesultanan Palembang Darusalam.
Perjalanan terakhir adalah kerumah Baba Ong Boen Tjit yaitu rumah yang sudah berusia 300 tahun lebih. Rumah ini memiliki catatan sejarah sebagai saudagar sebagai mitra dagang sejak masa kesultanan Palembang.
Menurut mang dayat dengan diadakannya perjalanan yang melibatkan mahasiswa atau generasi muda dari seluruh Indonesia ini dapat lebih cepat memperkenalkan potensi wisata yang ada di Palembang apalagi didampingi oleh dosen Unsri Dr Dedi Irwanto MA dan juga Sejarawan Sumsel Kemas Ari Panji yang membuat narasi penjelajahan Sungai Musi ini.
“Yang kita ajak menjelajah Sungai Musi ini kan anak muda, mahasiswa, mereka ini umumnya dekat dengan media sosial dan terbiasa membuat konten, apalagi mereka berasal dari luar palembang, insyaAllah potensi wisata dan buday sungai musi ini bisa terpublish di seluruh Indonesia, tinggal kita saja tuan rumah yang lebih memperhatikan lingkungan kita, budaya bersih, keramahan dengan wisatawan dan yang pasti kita sama-sama cerminkan bahwa Palembang kota yang nyaman untuk dikunjungi,” katanya.
Sedangkan Sejarawan Unsri Dr Dedi Irwanto MA mengapresiasi kepedulian Mang Dayat atas pariwisata di Palembang . “ Mari kita dukung bersama “Wisata Jelajah Musi” yang di gagas Mang Dayat”katanya.
Palembang Independen – Puluhan Mahasiswa dan mahasiswi yang mengikuti program pertukaran mahasiswa modul nusantara yang berasal dari universitas seluruh Indonesia melakukan tugas studi di Universitas Sriwijaya (Unsri) menggelar acara “Wisata Jelajah Musi” dengan mengunjungi tempat wisata di kota Palembang dengan menyusuri Sungai Musi, Sabtu (8/10).
Sebagai penyelenggara “Wisata Jelajah Musi” adalah Konten creator Palembang, Mang Dayat ,sedangkan narasumber adalah sejarawan dari Unsri Dr Dedi Irwanto MA dan sejarawan Sumsel Kemas Ari Panji.
Para mahasiswa dan mahasiswi ini berangkat berwisata dengan menggunakan armada transportasi perahu ketek dan juga dilengkapi dengan lifejacket sebagai standar dari keselamatan, perjalanan ini menggunakan perahu ketek sebagai bentuk simbol masa lampau yang penggunakan perahu tradisional mendayung di Sungai Musi dalam aktivitas sehari-hari.
Selain itu sebagai bentuk penyelamatan profesi taksi ketek yang terancam punah dikarenakan mulai ditinggalkan masyarakat yang lebih memillih menggunakan transportasi darat, dengan adanya wisata sungai yang melibatkan taksi ketek diharapkan bisa mempertahankan taksi ketek agar tidak mengikuti jejak pasar terapung yang sudah punah di Sungai Musi.
Sejarwan Sumsel Kemas Ari Panji selaku pemandu jalannya acara menarasikan sejarah Pulau Kemaro mulai dari masa kerajaan Sriwijaya, Kesultanan Palembang Darussalam hingga di masa kemerdekaan.
“Selain memiliki sejarah yang panjang, sebagai objek wisata yang bernuansa etnis Tionghoa, Pulau Kemaro memiliki legenda kisah Cinta Tan Bun An dan Siti Fatimah yang menjadi kisah awal muasal Pulau Kemaro yang tujuannya untuk menarik wisatawan, yang pasti sejarah mencatat kalau Pulau Kemaro ini adalah Benteng milik Kesultanan Palembang Darussalam,” kata Kemas Ari Panji.
Perjalanan kedua dilanjutkan menuju Kampung Arab Al Munawar, para mahasiswa dan mahasiswi mendapatkan penjelasan mengenai kemajemukan masyarakat Palembang dari berbagai etnis diantaranya Arab yang mempunyai peran dalam sejarah Palembnag bahkan sejarah nasional bahwa sebagaian masyarakat keturunan Arab di Indonesia sebagaian besar berasal dari Palembang.
Objek wisata ketiga rumah Limas Cek Mas yang mewakili etnis Palembang, rumah Limas Cek mas ini hampir berusia 150 tahun dengan ornament masih terjaga khas Palembang, kemegahan interior rumah Limas Cek Mas ini membuat pengunjung tercengang dengan kemewahannya seolah merasa kembali ke masa kejayaan Kesultanan Palembang Darusalam.
Perjalanan terakhir adalah kerumah Baba Ong Boen Tjit yaitu rumah yang sudah berusia 300 tahun lebih. Rumah ini memiliki catatan sejarah sebagai saudagar sebagai mitra dagang sejak masa kesultanan Palembang.
Menurut mang dayat dengan diadakannya perjalanan yang melibatkan mahasiswa atau generasi muda dari seluruh Indonesia ini dapat lebih cepat memperkenalkan potensi wisata yang ada di Palembang apalagi didampingi oleh dosen Unsri Dr Dedi Irwanto MA dan juga Sejarawan Sumsel Kemas Ari Panji yang membuat narasi penjelajahan Sungai Musi ini.
“Yang kita ajak menjelajah Sungai Musi ini kan anak muda, mahasiswa, mereka ini umumnya dekat dengan media sosial dan terbiasa membuat konten, apalagi mereka berasal dari luar palembang, insyaAllah potensi wisata dan buday sungai musi ini bisa terpublish di seluruh Indonesia, tinggal kita saja tuan rumah yang lebih memperhatikan lingkungan kita, budaya bersih, keramahan dengan wisatawan dan yang pasti kita sama-sama cerminkan bahwa Palembang kota yang nyaman untuk dikunjungi,” katanya.
Sedangkan Sejarawan Unsri Dr Dedi Irwanto MA mengapresiasi kepedulian Mang Dayat atas pariwisata di Palembang . “ Mari kita dukung bersama “Wisata Jelajah Musi” yang di gagas Mang Dayat”katanya. (Ali/*)