Griya Literasi

Palembang Independen – Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober merupakan refleksi untuk kembali belajar dari sejarah bahwa dengan bersatu semua tantangan akan bisa diselesaikan dengan baik.

Pemuda memiliki karakter yang dinamis, optimis, dan pemimpin perubahan di dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu, seringkali kita menyebut bahwa pemuda adalah harapan bangsa.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak perintisan pergerakan kebangsaan Indonesia, pemuda berperan aktif sebagai ujung tombak dalam mengantarkan bangsa dan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, dan berdaulat.

Dewan Pengurus Daerah Perkumpulan Gerakan Kebangsaan Kota Palembang memeriahkan Hari Sumpah Pemuda dengan menggelar Focus Grup Disscussion dengan tema “Pemuda Millenial dalam mentalitas Korup! Mengakhiri atau Mewarisi?”. Agenda tersebut dilaksanakan di Caffe La Biaza Palembang. Sabtu (29/10).

Samsul Bahri, S.E selaku Ketua DPD PGK Palembang mangatakan, bahwasannya pada saat ini tindak pidana korupsi sudah semakin menjamur dan sangat sering terjadi baik di kalangan pejabat negara hingga sampai ke tingkat mahasiswa, demi menciptakan generasi muda yang bersih dari korupsi maka DPD PGK Kota Palembang berinisiasi membuka ruang diskusi santai.

“Seperti yang kita ketahui, tindak pidana korupsi pada saat ini sudah sangat menjamur mulai dari kalangan pejabat hingga pada masyarakat. Maka dari itu kami mengadakan diskusi santai pada sore hari ini dengan mengundang para pemuda-pemudi terkhusus yang ada di Kota Palembang karena para pemuda-pemudi inilah yang nantinya akan menjadi pemimpin negeri kita 10 hingga 15 tahun mendatang,” ujarnya.

Samsul mengajak kepada para pemuda-pemudi Indonesia terkhusus kepada mahasiswa/mahasiswi dan organisasi-organisasi kepemudaan lainnya untuk dapat bersama-sama berdiskusi, berdialog, bekerja sama dan bahu-membahu dalam memerangi dan mencegah tindakan korupsi mulai dari lingkungan sekitar.

“Saya mengajak kepada teman-teman mahasiswa-mahasiswi dan organisasi kepemudaan untuk dapat berdiskusi bersama dalam memerangi tindak pidana korupsi mula dari lingkungan terdekat kita,” tukasnya.

Ditempat yang sama, Ketua Umum Gencar Indonesia, Bung Charma Afrianto mengatakan bahwasanya mulai dari sekarang kita harus menghilangkan atau membunuh sudut pandang yang instan dari diri kita sendiri karena dari sudut pandang yang instan itulah dapat menciptakan benih-benih tumbuhnya nilai-nilai korupsi pada diri seseorang.

“Mari mulai dari sekarang kita hilangkan pemikiran ataupun sudut pandang yang instan untuk mendapatkan sesuatu, karena jika kita selalu berfikir instan dalam mendapatkan atau menggapai sesuatu maka akan tumbuh dalam diri kita untuk melakukan tindak korupsi,” tungkasnya. (Ril)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *