Griya Literasi

Palembang Independen – Kekerasan dalam dunia pendidikan kembali terjadi. Kali ini dialami mahasiswa UIN Raden Fatah (UIN RF) Palembang inisial ALP (19) yang diduga mengalami kekerasan fisik saat tengah mengikuti pendidikan dasar (diksar) Unit Kegiatan Mahasiswa Khusus (UKMK) Penelitian dan Pengembangan (Litbang) yang berlangsung di Bumi Perkemahan (Buper), Gandus.

Informasi yang sudah viral di medsos, kegiatan diksar tersebut memang sudah menjadi agenda tahunan UKMK Litbang guna menjaring anggota baru. Tahun ini dilaksanakan selama empat hari terhitung dari 29 September-02 Oktober.

Mai, ibu dari ALP mengatakan, anaknya trauma dianiaya dan berencana untuk berhenti kuliah. Anaknya dianiaya dan ditelanjangi seniornya Wajah ALP babak belur dan juga terdapat bekas sundutan rokok.

“Karena kasus ini, anak saya jadi kepikiran untuk putus kuliah. Parahnya saat kejadian, ALP sampai ikut ditelanjangi oleh pelaku,” ujar Mai.

Saat ini ALP sedang dirawat di Rumah Sakit Hermina Jakabaring Palembang, untuk mendapat perawatan.

“Tadi siang (Minggu) kami larikan ke rumah sakit dan dia (ALP) masih belum bisa dibesuk dulu. Jujur, dari semalam saya terus-terusan menangis bila membayangkan saat anak saya diperlakukan seperti binatang, biadab sekali mereka,” ujar Mai.

Sementara itu, UIN Raden Fatah langsung membuat tim khusus diketuai oleh Kun Budianto untuk mengusut tuntas kejadian yang menimpa ALP.

“Kami sudah buat tim investigas, nanti akan dibuktikan secara lengkap kejadiannya seperti apa,”kata Kun, Senin (3/10/2022).

Kun mengaku, pihak kampus akan mengambil tindakan tegas kepada para pelaku yang melakukan kekerasan terhadap ALP bahkan sampai tahap pemberhentian bila terbukti ikut serta menganiaya korban.

“Sanksinya nanti pihak kampus yang kasih. Namun, untuk tindakan kriminal polisi yang akan mendalami. Kita kampus ada aturan dan itu nantinya akan diberikan bila ada pelanggaran,” ujarnya.

Pihak UIN Raden Fatah juga telah membesuk korban yang kini sedang di rawat di Rumah Sakit Hermina Jakabaring Palembang.

Namun, Kun enggan memberikan secara pasti mengenai kondisi ALP saat ini. “Untuk kondisi korban tidak bisa kami utarakan ke media,” ujarnya.

Selain itu, terkait izin diksar yang digelar UKM Litbang yang berlangsung di Bumi Perkemahan Gandus, saat ini juga sedang dilakukan pemeriksaan oleh pihak kampus.

“Penyelenggarnya nanti kami panggil untuk dimintai keterangan, apakah resmi atau tidaknya kegiatan itu,”ungkapnya.

Terpisah Kapolsek Gandus Palembang, AKP Wanda Dhira Bernard saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.

“Benar adanya kejadian itu, dan telah dilakukan perdamaian dengan didampingi orang tua dan kakak korban ZL (21) serta panitia,” ujarnya.

Dirinya menuturkan, bahwa kejadian ini terjadi akibat adanya kesalahpahaman internal dalam organisasi mereka. Sehingga terjadilah aksi penganiayaan, yang mengakibatkan korban mengalami luka lebam.

Jadi sudah ada surat pernyataan antara kedua belah pihak, yang kita saksikan bersama pihak keluarga hingga panitia setempat,” tambahnya. (ALI)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *