
Palembang Independen – Anggota DPRD Sumatera Selatan Daerah Pemilihan VI terdiri dari Hj. Lury Elza Alex Noerdin (Golkar), Dwi Septaria (Gerindra), Ganjar Iman (NasDem), Ismail Hairul Pala (Demokrat), Mohd. Muaz Ar-Rifqy (PKS), Ahmad Palo (PPP), serta Muhammad Candra (PKB) sebagai koordinator.
Daerah Pemilihan VI meliputi Kabupaten Muara Enim, Kabupaten PALI, dan Kota Prabumulih.

Pada reses Kabupaten Muaraenim, infrastruktur masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah maupun provinsi. Hal ini terungkap ketika masyarakat di berbagai kecamatan menyampaikan keluhan kepada anggota DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) Dapil VI dalam kegiatan reses masa sidang III tahun 2025 yang berlangsung pada 21 hingga 28 Agustus 2025.
Kegiatan reses dipusatkan di beberapa desa di Kecamatan Semendo Darat Laut, Semendo Darat Tengah, dan Semendo Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim.

Dalam pertemuan tersebut, warga secara terbuka menyampaikan berbagai aspirasi, mulai dari perbaikan jalan, pembangunan irigasi, bantuan sarana pendidikan, hingga pengadaan pupuk bersubsidi.
“Setiap kali kami turun ke desa, keluhan warga hampir sama, yaitu soal infrastruktur yang rusak dan butuh perbaikan segera. Selain itu, dunia pendidikan juga banyak menyuarakan kebutuhan fasilitas yang belum terpenuhi,” ujar Koordinator Dapil VI, Muhammad Candra.
Di Desa Karya Nyata, masyarakat mengajukan permohonan pembangunan jalan cor beton sepanjang dua kilometer untuk mempermudah distribusi hasil pertanian. Selain itu, mereka juga meminta pembangunan irigasi desa, sumur bor, serta pengadaan sarana untuk kegiatan karang taruna dan masjid.

Sementara itu, di Desa Pulau Panggung, warga mengeluhkan jalan yang rusak parah, terutama akses simpang Meo hingga Mulak Ulu. Mereka mendesak adanya pengaspalan, perbaikan jembatan, serta pembangunan talud untuk menahan longsor. Kelangkaan pupuk bersubsidi juga menjadi persoalan serius yang diungkapkan petani setempat.
“Kalau jalan terus dibiarkan rusak, kami kesulitan mengangkut hasil panen. Ditambah pupuk subsidi susah didapat, beban petani semakin berat,” tutur salah seorang warga Pulau Panggung.
Tak hanya infrastruktur jalan, kebutuhan dunia pendidikan juga mencuat dalam reses tersebut. SMPN 6 Semendo Darat Laut, misalnya, meminta pembangunan ruang guru, perpustakaan, laboratorium komputer, dan laboratorium IPA.
Di Desa Muara Tenang, PAUD KB Ahmad Usmarwi Kaffah menyampaikan kebutuhan pembangunan ruang belajar, sementara MI setempat berharap ada tambahan gedung dan pagar sekolah.
“Sekolah-sekolah di daerah pedalaman ini masih minim fasilitas. Kalau anak-anak belajar dengan sarana seadanya, kualitas pendidikan jelas akan tertinggal,” ujar Candra.
Selain jalan dan pendidikan, kebutuhan pertanian serta pengembangan UMKM juga menjadi sorotan. Warga di Desa Pajar Bulan meminta bantuan hand tractor, irigasi, serta pengembangan ternak sapi. Mereka juga mengeluhkan proyek air bersih yang belum tuntas.
Sedangkan warga Desa Aremantai berharap ada kemudahan akses permodalan bagi UMKM, penyediaan genset, mobil sampah, serta pembangunan jalan menuju tempat pembuangan akhir.
Mendengar banyaknya keluhan tersebut, Muhammad Candra menegaskan bahwa masalah infrastruktur di Muaraenim memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Menurutnya, kondisi jalan yang rusak akibat cuaca ekstrem dan bencana banjir telah menghambat mobilitas masyarakat.
“Kerusakan jalan bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga soal keselamatan. Banyak kecelakaan lalu lintas terjadi karena kondisi jalan yang buruk. Ini harus segera jadi prioritas pemerintah provinsi,” ungkapnya.

Candra menambahkan, pihaknya akan mendorong agar anggaran infrastruktur di Sumsel ditingkatkan. “Kami akan perjuangkan agar perbaikan jalan dan pembangunan sarana publik lainnya mendapat alokasi anggaran yang cukup. Tujuannya jelas, demi keamanan, keselamatan, dan kelancaran aktivitas warga,” tegasnya.
Masyarakat berharap hasil reses ini tidak hanya sebatas catatan, tetapi benar-benar ditindaklanjuti. Mereka meminta agar pemerintah provinsi maupun kabupaten bersinergi mempercepat pembangunan, terutama di daerah pedalaman Semendo yang selama ini sering terabaikan.
“Harapan kami sederhana, jalan diperbaiki, sekolah dibangun, pupuk subsidi tersedia, dan irigasi lancar. Kalau itu terpenuhi, kehidupan warga pasti lebih baik,” harap salah seorang tokoh masyarakat di Desa Tanah Abang.
Dengan banyaknya aspirasi yang masuk, DPRD Sumsel Dapil VI berkomitmen membawa suara masyarakat ke meja rapat provinsi. Tantangannya tentu bagaimana memastikan agar semua usulan dapat terealisasi sesuai kebutuhan di lapangan. (Adv)