Palembang Independen — Dalam rangka Reses anggota daerah pemilihan Empat (Dapil IV), H A Syarnubi. SP. MM, asal fraksi PDI Perjuangan menyerap aspirasi masyarakat terutama di dunia Pendidikan. Reses Dapil IV OKU Timur tersebut juga diikuti oleh anggota DPRD dari fraksi PKB, Golkar, Demokrat, Perindo, dan Gerindra.
Dalam kunjungan tersebut, anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan dari Dapil IV ini menyambangi beberapa SMA Negeri dan desa, di antaranya adalah SMA Negeri 2 Semendawai Barat Kabupaten OKU Timur, SMA Negeri 1 Buay Madang Kabupaten OKU Timur, SMA Negeri 1 Semendawai Suku III Kabupaten OKU Timur, Desa Krujon Kecamatan Semendawai Suku III, SMA Negeri 1 Madang Suku 1, SMA Negeri 1 Madang Suku 2, Desa Suko Mulyo, SMA Negeri 3 Martapura, SMA Negeri 2 Martapura, SMA Negeri 1 Martapura, Desa Karang Jadi Kec Belitang, SMA Negeri 1 Belitang III, serta SMA Negeri 1 Belitang.
Ketua tim reses, HA Syarnubi mengatakan bahwa keinginan pihak sekolah negeri yang menjadi aspirasi masyarakat adalah agar pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) diterima semua.
“Jadi kita mendatangi sekolah tingkat SLTA dan beberapa desa. Dalam kunjungan umumnya yang dipinta sama,” ujar koordinator tim reses, HA Syarnubi.
Baca Juga:
Selain itu, keluhan juga datang dari tata usaha sekolah karena hanya tenaga guru pengajar saja yang diterima PPPK, sementara tenaga tata usaha yang sudah bergelut puluhan tahun tidak ada formasi sama sekali. Hal ini membuat tata usaha merasa tidak ada peluang sama sekali, sehingga mereka berharap agar kedepan ada formasi untuk tata usaha.
Selain itu, kepala sekolah juga berharap agar P3K semuanya diterima menjadi ASN. PPPK juga berharap mereka dapat mengajar di zona sekolahnya, karena mereka tidak boleh menerima honor lagi. Harapan PPPK lainnya adalah dibukanya kembali formasi dan tenaga pengajar yang ada di SMA mereka dapat menjadi PPPK. Adapun aspirasi lainnya dari masyarakat adalah terkait infrastruktur, laboratorium, dan meubeler.
“Dimana keinginan pihak sekolah negeri meminta bantuan DPRD Sumsel agar pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) diterima semua. Keluhan juga datang dari tata usaha sekolah Karena sejauh ini yang diterima PPPK hanya tenaga guru pengajar saja. Sementara tenaga tata usaha yang sudah bergelut puluhan tahun dengan kerjanya tidak ada formasi sama sekali,” ungkapnya.
Selain aspirasi terkait pendidikan, masyarakat juga mengharapkan perbaikan akses jalan ke sekolah mereka. Beberapa sekolah yang direses, seperti SMA Semendawai Timur Negeri 1, Nusa Bhakti, dan SMA Negeri Belitang mengalami kerusakan pada jalan atau jembatan yang mengakibatkan sulitnya akses menuju sekolah.
“Seperti di SMA Semendawai Timur Negeri 1, Nusa Bhakti, dan SMA Negeri Belitang. Berharap agar akses jalan ditempat mereka diperbaiki. Dan khusus untuk di SMA Negeri 1 Belitang Tiga, jembatan menuju sekolah rusak parah dan tidak bisa dilalui. Sehingga membuat murid-murid berjalan harus memutar. Selama ini jarak tempuh hanya 1 km. rusaknya jembatan menjadi 5 km. jadi mereka minta bangunkan segera jembatan di SMAN 1 Belitang 3,” jelasnya.
Selama kunjungan ke desa, masyarakat juga meminta agar harga gabah tetap dipertahankan dan tidak turun, terutama saat mendekati musim panen. Jika harga gabah terus turun, hal ini dapat mengganggu keseimbangan antara pupuk dan produksi, sehingga petani merugi.
“Selama ini Ketika mendekati musim panen harga gabah anljok. Ini yang mereka harapkan dan ingin disampaikan kepada pemerintah agar harga gabah tetap dipertahankan dan tidak turun,” jelasnya.
(adv)
