Griya Literasi

Palembang Independen – Menghadapi gempuran minuman kekinian saat ini, diperlukan usaha khusus agar jamu tradisional dapat bersaing dan bertahan di masyarakat. Mbak Malia, demikian nama pedagang jamu tradisional di taman wisata Kambang Iwak (KI) Kota Palembang tersebut tak gentar menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan berbagai minuman instan.

Berbekal meneruskan resep jamu dari orangtua yakni sang ibu yang juga berporfesi sebagai penjual jamu keliling menggunakan sepeda, Malia pun menghadirkan jamu tradisional yang tidak hanya sehat tetapi juga memiliki cita rasa yang pas di lidah. Tak hanya untuk kalangan orang tua tetapi juga anak muda.

Usaha yang sudah ditekuninya selama 15 tahun itu, sering kali pelanggan setia datang silih berganti untuk membeli jamu Malia. “Walaupun minuman jamu sekarang seakan dianggap sepele, tapi masih banyak pengunjung di KI yang meminum jamu. Beberapa tertarik karena aneka rempah yang ada di dalamnya,” kata Malia saat diwawancarai, Kamis, (8/6).

Baca Juga:  Perwosi Muba Raih Juara 2 Senam Kreasi Tingkat Provinsi Sumsel

Malia sendiri mematok harga minuman yang diambil dari beberapa tanaman herbal khas Indonesia itu seharga Rp 5 ribu per bungkusnya. “Disini banyak anak-anak muda juga membeli, walaupun disekeliling banyak minuman instan di KI ini. Kadang selain untuk diminum sendiri mereka juga untuk dibawah ke rumah,” ujarnya.

Wanita yang bertempat tinggal di Jl. Cempaka Dalam, Kel. Bukit Kecil tersebut mengaku setiap hari bisa sampai puluhan orang membeli Jamu dengannya.”Namanya rezeki ya, kadang naik kadang turun. Alhamdulillah disyukuri lebih seringan naik, lumayan banyak orang beli jamu tradisional disini,” ungkapnya.

Dalam wawancara singkat itu, Malia juga berpesan ke para masyarakat, terlebih untuk anak muda agar menjadikan minuman jamu sebagai rutinitas, apalagi sebagai warga Indonesia tentunya kita patut bangga dengan keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh negeri ini.

Baca Juga:  SMB IV Persembahkan Nasi Tumpeng Untuk HUT ke 77 Kodam II Sriwijaya

“Jamu kan terbuat dari tanaman herbal seperti temulawak, kunyit, dan jahe, ditambah dengan bahan lain seperti kayu manis, serai, dan gula aren. Jadi sangat bermanfaat untuk kesehatan kita, mencegah, dan bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Makanya perlu dilestarikan minuman tradisional ini,” tutupnya. (Abi)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *