Griya Literasi

Palembang Independen – Gubernur Sumsel H Herman Deru melaunching 35 Kampung Qur’an Juara dan 1500 TK/TPA Tahfidz tahun 2022, Sabtu (26/11).

Diketahui, launching Kampung Qur’an dan TK/TPA Tahfidz yang digelar di Desa Menanti Kecamatan Kelekar Kabupaten Muara Enim tersebut  diprakarsai oleh DPW BKPMRI Sumsel.

“Ini langkah sebagai bentuk keseriusan Sumsel untuk menjadi daerah yang semakin religius,” kata Gubernur Herman Deru di sela launching tersebut.

Herman Deru meyakini, tiga hal upaya yang dilakukan BKPMRI Sumsel tersebut belum pernah dilakukan di daerah manapun. “Tiga tema yang kita launching ini saya yakin belum pernah dilakukan dimana pun. Ini bukti jika BKPMRI Sumsel memang aktif memajukan sektor keagamaan di Sumsel ini,” ujarnya.

Menurutnya, keberadaan kampung qur’an dan TK/TPA tersebut akan semakin mendorong kemajuan umat muslim di Sumsel.

“Keberadaan kampung Qur’an dan TK/TPA Tahfidz ini membawa berbagai kemajuan di Sumsel, salah satunya prestasi. Kita ketahui, selama 16 tahun Sumsel ini tidak pernah masuk 10 besar MTQ Nasional. Namun, baru 4 tahun program satu desa satu rumah tahfidz berjalan, ternyata membawa dampak baikbagi prestasi kita di MTQ Nasional dengan menduduki peringkat ke 8,” terangnya.

Tidak hanya itu, lanjutnya, upaya itu juga dapat menumbuhkan akhlak yang baik di masyarakat. “Melalui ini, kita menanamkan sifat budi pekerti bagi para santri serta menumbuhkan secara luas sifat kepada sesama,” paparnya.

Sebab itulah, Herman Deru meminta DPW BKPMRI Sumsel untuk membuat muatan lokal tentang kepedulian untuk para santrinya.

“Saya titip muatan lokal tentang kepedulian ini kepada BKPMRI, karena di sekolah biasa itu tidak ada. Kita harus menggelitik santri sehingga sikap kepedulian itu tumbuh,” bebernya.

Selain itu, standarisasi juga dilakukan BKPMRI Sumsel untuk para guru ngaji di Sumsel ini. “Filterisasi melalui standarisasi itu adalah proses agar kita mendapatkan guru ngaji yang berkualitas. Namun yang kualitasnya menengah tetap kita butuhkan untuk memberi pendidikan kepada para santri, tapi untuk mengajar Qori dan Qoriah yang akan mengikuti MTQ kita berikan kepada guru yang standarisasinya tinggi,” tuturnya.

Bahkan untuk meningkatkan standarisasi itu, Herman Deru meminta agar BKPMRI Sumsel untuk membuat pertandingan antar guru ngaji. “Pertandingan itu tentu akan memotivasi keinginan guru ngaji untuk lebih berkembang,” imbuhnya.

Melalui launching tersebut, dia berharap dapat memantik daerah lainnya di Sumsel untuk melakukan hal serupa. “Sehingga kualitas santri yang dilahirkan dapat meningkat dan terwujudnya Sumsel religius,” jelasnya.

Dikesempatan itu, Herman Deru juga menyerahkan bantuan untuk guru ngaji di Sumsel sebesar Rp1,8 Milyar.

Sementara itu, Ketua DPW BKPMRI Sumsel Ustad Firdaus dalam laporannya mengatakan, berbagai kegiatan dilakukan BKPMRI Sumsel untuk mewujudkan Sumsel sebagai daerah religius.

“Berbagai progran sudah kita lakukan. Program grebek Masjid sudah kita lakukan di 2500 masjid. Bahkan sampai kemarin sudah kita lakukan lagi sebanyak 500 masjid,” katanya.

Selain itu, standarisasi terhadap para guru ngaji juga dilakukan. “Ada di 10 kabupaten yang sudah dilakukan standarisasi. 90 persen sudah sesuai standarisasi fan 10 persen dinyatakan belum layak. Namun pembinaan terus kita lakukan,” jelasnya.

Dia menyebut, standarisasi itu dilakukan agar langkah Gubernur Herman Deru untuk mewujudkan Sumsel religius segera terwujud. “Pak Gubernur berharap agar prestasi MTQ kita terus meningkat, sebab itulah standarisasi ini kita lakukan,” bebernya.

Tidak hanya itu, program lainnya pun trus dijalankan hingga saat ini seperti sakinah centre, sunat massal dan lainnya.

Hadir dalam kesempatan itu, Pj Bupati Muara Enim diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra H Emran, Hakim Tinggi Pengadilan Agama Palembang H Suyadi, Kepala Desa Menanti Hasim dan sejumlah oejabat di lingkungan Pemprov Sumsel dan Kabupaten Muara Enim. (Ril)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *